Moms, tanpa disadari, tantangan kecil di meja makan dapat membawa dampak besar bagi tumbuh kembang si Kecil. Apalagi jika si Kecil mulai menutup mulut rapat setiap sendok mendekat, terasa seperti alarm bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan dan segera diperbaiki. Rasa cemas pun muncul, sulit diabaikan. Tak jarang Moms bertanya-tanya “Kenapa ya anak saya susah sekali makan?” “Apakah ini hanya fase sementara atau justru tanda-tanda stunting?”
Kekhawatiran seperti ini sangat wajar. Karena makan bukan sekadar rutinitas harian. Makan adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang optimal si Kecil, baik secara fisik, kognitif, maupun emosional. Yuk Moms, pahami lebih dalam persoalan GTM dan cara mengatasinya sebelum berdampak pada kesehatan si Kecil.
Gerakan Tutup Mulut, atau yang biasa disebut GTM, adalah kondisi ketika si kecil mulai menolak makan, menutup mulut rapat, bahkan si kecil terlihat stres setiap kali melihat makanan. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan yang tepat, GTM dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Dan Moms perlu tahu, kekurangan nutrisi inilah yang menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya stunting pada si kecil. Stunting tidak hanya soal tinggi badan yang tertinggal, namun juga berpengaruh pada perkembangan otak, imunitas tubuh, bahkan kecerdasan si kecil di masa depan. Jadi, menangani GTM bukan hanya soal menyelesaikan drama makan harian, tetapi bagian dari menyelamatkan masa depan si kecil.
Menurut dr. Yoga Yandika, Sp.A dari Yo Clinic, ada tiga prinsip utama yang wajib diperhatikan saat menghadapi si Kecil yang sedang GTM. Ketiga langkah ini bisa menjadi kunci untuk membantu si kecil kembali semangat makan dan terhindar dari risiko stunting: Atur jadwal makan si kecil secara teratur sebanyak 5 kali sehari dengan durasi maksimal 30 menit tanpa makanan lain atau susu di luar waktu makan, Moms perlu menciptakan suasana makan yang tenang tanpa distraksi seperti TV, lagu, atau mainan. Serta terapkan responsive feeding dengan memperhatikan respon alami si Kecil saat makan seperti membuka mulut, mengunyah, dan menelan makanan.
Jika Moms terlalu memaksakan makan saat si kecil belum siap, hal ini justru dapat menimbulkan trauma terhadap makanan. Maka, yang dibutuhkan oleh Moms adalah kesabaran, ritme yang tepat, dan kepekaan dalam membaca sinyal dari si Kecil.
Moms yang sedang menghadapi tantangan saat si Kecil menolak makan, penting sekali untuk memahami bahwa kondisi seperti GTM bukan hal mudah. Mengenalinya sejak dini dapat membuat perubahan besar. Yuk, simak penjelasan lengkap dari dr. Yoga Yandika, Sp.A, dari Yo Clinic, hanya di Instagram @forevermomexpo atau klik langsung tautan berikut ini: https://www.instagram.com/reel/DK_eVi6BXi9/
Masih bingung menghadapi GTM? Atau ingin cek pertumbuhan dan perkembangan si Kecil lebih lanjut? Moms dapat langsung datang ke booth Yo Clinic di FOMBEX Expo 2025! Ada layanan lengkap seputar gizi anak, tumbuh kembang, kesehatan gigi, dan fisioterapi yang siap membantu semua keresahan Moms.
Moms & dads, segera daftar ya! Ini dia cara mudah untuk registrasi online Gratis untuk berkunjung ke FOMBEX Expo 2025:
- Kunjungi situs resmi FOMBEX di www.fombex.com dan klik tombol “REGISTER HERE” yang ada di pojok kanan atas.
- Isi data diri mom dan dads yang valid di formulir pendaftaran.
- Dapatkan tiket pengunjung berupa kode QR yang akan dikirim ke email yang terdaftar (jangan lupa cek kotak spam jika tidak menerima email di inbox).
Yuk, catat tanggalnya dan siap-siap datang ke FOMBEX Expo 2025! FOMBEX, a comforting place for mom and baby to every needs.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pameran ibu dan anak, ForeverMom & Baby Expo (FOMBEX) 2025, ikuti Instagram @forevermomexpo atau Facebook ForeverMom & Baby Expo. Jangan lewatkan ForeverMom & Baby Expo, yang akan berlangsung pada 3 – 6 Juli 2025 di Hall 3A, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City.